MATERI 5: penjelasan manajemen memory, fungsi manajemen memory, contoh manajemen memory di Windows dan Linux
MANAJEMEN MEMORY adalah proses pengelolaan dan pengalokasian memori untuk program yang berjalan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan efisiensi penggunaan memori dan mencegah masalah seperti kebocoran memori atau fragmentasi. Berikut adalah beberapa konsep kunci dalam manajemen memori:
Alokasi Memori:
- Static Allocation: Memori dialokasikan pada saat kompilasi dan tidak dapat diubah selama program berjalan.
- Dynamic Allocation: Memori dialokasikan saat runtime, memungkinkan program untuk meminta dan melepaskan memori sesuai kebutuhan.
Penggunaan Paging dan Segmentation:
- Paging: Memori dibagi menjadi blok-blok kecil yang disebut halaman. Program tidak harus memuat seluruhnya ke dalam memori sekaligus, hanya halaman yang diperlukan.
- Segmentation: Memori dibagi berdasarkan segmen logis (misalnya, kode, data, tumpukan) sehingga memudahkan pengelolaan.
Manajemen Ruang Alamat:
- Sistem operasi menggunakan tabel untuk melacak alokasi memori. Ini termasuk peta memori dan tabel halaman.
Swapping:
- Ketika memori fisik penuh, sistem operasi dapat memindahkan data yang tidak aktif ke disk (swap space) untuk membebaskan memori bagi proses lain.
Fragmentasi:
- Fragmentasi Internal: Terjadi ketika memori yang dialokasikan lebih besar dari yang dibutuhkan.
- Fragmentasi Eksternal: Terjadi ketika terdapat ruang kosong di memori tetapi tidak dapat digunakan karena ukurannya tidak cocok dengan permintaan alokasi.
Garbage Collection:
- Proses otomatis dalam beberapa bahasa pemrograman untuk mendeteksi dan membebaskan memori yang tidak lagi digunakan, membantu mencegah kebocoran memori.
Manajemen memori yang efisien sangat penting untuk kinerja sistem, memungkinkan multitasking dan menjalankan aplikasi yang kompleks tanpa penurunan kecepatan.
FUNGSI MANAJEMEN MEMORY dalam sistem operasi sangat penting untuk memastikan bahwa sistem dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Berikut adalah beberapa fungsi utama manajemen memori:
Alokasi Memori:
- Menyediakan mekanisme untuk mengalokasikan memori kepada proses sesuai kebutuhan, baik secara statis maupun dinamis.
Pembebasan Memori:
- Mengelola pengembalian memori yang tidak lagi digunakan oleh proses, memastikan bahwa memori dapat digunakan kembali.
Pemetaan Alamat:
- Mengelola peta memori antara alamat logis (yang digunakan oleh program) dan alamat fisik (yang sebenarnya ada di RAM).
Penghindaran Fragmentasi:
- Mengurangi fragmentasi internal dan eksternal untuk memaksimalkan penggunaan memori yang tersedia.
Swapping:
- Memindahkan proses atau halaman data antara RAM dan penyimpanan sekunder (seperti disk) ketika memori fisik penuh.
Pengawasan dan Perlindungan:
- Memastikan bahwa proses tidak saling mengakses memori satu sama lain secara ilegal, memberikan isolasi dan keamanan.
Penggunaan Paging dan Segmentation:
- Menerapkan teknik paging dan segmentation untuk mempermudah pengelolaan memori dan mendukung multitasking.
Monitoring Kinerja:
- Memantau penggunaan memori untuk mengidentifikasi masalah kinerja, seperti kebocoran memori atau penggunaan berlebih.
Dengan fungsi-fungsi ini, manajemen memori membantu menjaga kinerja sistem operasi, memungkinkan multitasking, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
CONTOH MANAJEMEN MEMORY DI WINDOWS DAN LINUX
Komentar
Posting Komentar